Senin, 20 Juni 2016

pentingnya memanah











PROPOSAL PELATIHAN 
MEMANAH,PROPOSAL PELATIHAN 
MEMANAH





TEGAL ARCHERY,Jln. Brigjen Katamso No. 44
Slawi Wetan - Slawi - Kab.Tegal
0856 4262 7779
 























I.       PENDAHULUAN
I    PENDAHULUAN
 (Pentingnya Belajar Memanah dalam Islam)
Islam sebagai agama yang Syamil (lengkap) dan Mutakammil (sempurna) juga memperhatikan aspek jasmani umatnya. Allah Swt secara tersirat dalam Al qur’an menyuruh umat-Nya untuk juga memperhatikan aspek jasmaninya. Al qur’an surat Al Anfal ayat 60, Allah Swt berfirman yang artinya “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).”
Dalam ayat di atas menjelaskan secara tidak langsung bahwa meskipun Umat Islam dalam keadaan aman-aman saja dan damai, tetap diperintahkan untuk selalu dalam kondisi siaga dan selalu berlatih secara fisik secara berkesinambungan sehingga kebugaran diri tetap terjaga dan dalam keadaan maksimal. Jika kita memandang dalam perspektif hari ini, tafsir ayat tersebut menyuruh kita untuk selalu membina jasmani kita dengan cara olahraga.
Setiap hari Uqbah bin Amir Al Juhani keluar dan berlatih memanah, kemudian ia meminta Abdullah bin Zaid agar mengikutinya namun sepertinya ia nyaris bosan. Maka Uqbah berkata, “Maukah kamu aku kabarkan sebuah hadits yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?” Ia menjawab, “Mau.” Uqbah berkata, “Saya telah mendengar beliau bersabda : “Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla akan memasukkan tiga orang ke dalam surga lantaran satu anak panah; orang yang saat membuatnya mengharapkan kebaikan, orang yang menyiapkannya di jalan Allah serta orang yang memanahkannya di jalan Allah.” Beliau bersabda: “Berlatihlah memanah dan berkuda. Dan jika kalian memilih memanah maka hal itu lebih baik daripada berkuda.” (AHMAD – 16699)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berada di atas mimbar berkata : “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi (Qs Al Anfaal :60) . Ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah memanah, ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah memanah, ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah memanah!” (ABUDAUD – 2153)
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : "Tidak ada perlombaan kecuali untuk unta, panah, atau kuda." Riwayat Ahmad dan Imam Tiga. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban. Dari ketiga hadits tersebut, Rasulullah Saw lebih mengutamakan olahraga memanah daripada olahraga-olahraga lainnya. Kalau bahasa saya, Melatih fisik atau olahraga memiliki prioritas-prioritas. olahraga memanah adalah menjadi prioritas pertama umat Islam berdasarkan hadits-hadits di atas baru setelah itu kita bisa mempelajari olahraga lainnya.
Memanah adalah olah raga yang menggunakan peralatan seperti busur panah, anak panah, dan target untuk memanah. Belajar Memanah dapat melatih emosi dan fisik untuk meletakkan target pada sasaran. Memanah sangat menitik-beratkan keseimbangan tubuh. Maka jika pemanah emosinya tertekan, maka panahan amat mudah tersasar. Secara tidak langsung, olahraga ini melatih manusia untuk tenang dan menstabilkan emosi. Individu yang tidak tenang, ceroboh, pemarah, kurang sabar atau kurang sehat mentalnya tidak akan menjadi pemanah yang baik.
Perbuatan melenturkan anak panah di busurnya, kemudian melepaskannya perlu satu kekuatan fisik, olahraga ini juga satu latihan holistik kepada diri seseorang dari segi fisik dan mental. Bersabda Rasulullah SAW, ” Kamu harus belajar memanah karena memanah itu termasuk sebaik-baik permainanmu.” (Riwayat Bazzar, dan Thabarani dengan sanad yang baik).

II.  MANFAAT OLAH RAGA MEMANAH
Olah raga memanah memiliki banyak manfaat. Manfaat yang sangat terasa saat memanah seperti menjaga fleksibilitas otot di jari tangan, lengan, hingga pundak, melatih keawasan atau ketajaman pandangan mata, melancarkan peredaran otot dipunggung, lengan, leher dan kaki. Dan manfaat fisik lainnya.
Selain fisik ada pula manfaat secara psikis, yakni antara lain :
            Melatih Konsentrasi . mengarahkan panah pada sasaran adalah cara tepat untuk melatih konsentrasi pikiran anda. Anda harus melatih pengendalian diri agar lesatan anak panah dapat tepat mengenai sasaran. Hal ini akan sejajar dengan makna kehidupan sehari-hari, yakni dalam hidup kita harus melatih pengendalian diri agar segala keputusan yang kita ambil tepat dan memperoleh hasil yang diinginkan.
Menjaga kesabaran . ini sangat penting saat anda melakukan olah raga memanah. Kesabaran anda akan teruji lewat bidikan dan lesatan yang di ulang-ulang, hingga mencapai sasaran yang tepat. Apalagi bagi pemula, olah raga memanah membutuhkan ekstra sabar dalam membidik. Kalau sudah bisa sabar dalam memanah, maka dalam kehidupan sehari-hari pun anda akan lebih bersabar dalam menghadapi masalah sehari-hari.
Positive thinking & Percaya diri . memanah memerlukan percaya diri yang tinggi, karena dalam melesatkan anak panah agar tepat sasaran memerlukan rasa percaya pada setiap bidikan yang dilesatkan. Dengan demikian anda akan melatih rasa percaya diri yang tinggi, untuk menjadi pribadi yang kuat.

III.              TEKNIK-TEKNI DASAR MEMANAH
Tehnik memanah bagi pemula pada dasarnya ada sembilan langkah, yaitu:
1.  Cara berdiri (stance) Stance adalah posisi kaki pada waktu berdiri di lantai atau tanah secara seimbang dan tubuh tetap tegak.
Cara berdiri dalam memanah ada 4 macam, yaitu:
a.  Sejajar (square stance) 
1)  Posisi kaki pemanah terbuka selebar bahu dan sejajar dengan garis tembak.
2)  Pemanah pemula di sarankan untuk mempergunakan cara ini  1 sampai 2 tahun, selanjutnya baru beralih ke terbuka (open stance). 
3) Cara berdiri sejajar mudah dilakukan untuk membuat garis lurus dengan sasaran, namun dalam hal ini perlu diingat, yaitu pada waktu menarik dan holding cenderung badan bergerak (Lee dkk, 2000).
b. Terbuka (open stance)
 1)  Posisi kaki pemanah membuat sudut 45dengan garis tembak.
2)  Pada saat menarik, posisi badan lebih stabil
 3)  Posisi leher atau kepala akan lebih relaks dan pandangan pemanah lebih mudah untuk fokus ke depan.
 4)  Cara berdiri seperti ini dianjurkan untuk pemanah lanjutan, karena pada tarikan penuh akan banyak space room pada bahu.
c.  Tertutup (close stance)
1) Pemanah berdiri secara tertutup
2) Tubuh pemanah membelakangi sasaran.
 3) Posisi ini sulit karena leher dan tubuh tidak rileks, sehingga sering tidak digunakan baik oleh pemanah pemula atau pun pemanah lanjutan.
d.  Menyamping (oblique stance)
1) Pemanah berdiri dengan kedua kaki menyerong/ silang dari garis tembak
2) Pada saat menarik, posisi badan cukup stabil dan kepala rileks.
3) Teknik ini digunakan oleh pemanah lanjutan, karena pemanah pemula apabila menggunakan posisi kaki menyamping masih sulit dalam membuat garis lurus dengan sasaran.
2.  Memasang ekor panah (nocking).
Nocking adalah memasukkan ekor panah ke nocking point pada tali dan menempatkan gandar (shaft) pada sandaran panah (arrow rest). Pemasangan anak panah yang benar yaitu bulu indeks menjauhi sisi jendela busur, sedangkan pemasangan yang salah akibatnya anak panah tidak bisa terbang ke arah target dengan baik atau kemungkinan besar jatuh sebelum sampai target.
3.  Posisi setengah tarikan (set up)
Posisi badan releks dengan setengah tarikan. Pada saat posisi ini, pemanah sangat penting untuk merasakan agar posisi badan tetap tegak/center. Pemanah dalam menarik tali menggunakan tiga jari, yaitu: jari telunjuk di atas ekor anak panah, jari tengah dan jari manis berada di bawah ekor anak panah. Jarak antara jari telunjuk dan jari tengah kurang lebih satu sentimeter. Pada waktu set up buat satu garis lurus antara bow arm dengan draw arm.
4.  Menarik tali (drawing).
Tehnik dengan gerakan menarik tali sampai menyentuh bagian dagu, bibir, dan hidung (Achmad Damiri, 1990: 21). Pemanah dalam menarik tali dengan irama yang sama, agar posisi badan selalu seimbang. Kemudian pada waktu menarik jangan dibantu dengan badan, tetapi gunakan otot-otot belakang bahu untuk menarik. Posisi yang benar adalah tali yang mendekati dagu atau kepala, sebaliknya jangan kepala pemanah yang mendekati tali.
5.  Penjangkaran (anchoring).
Teknik dengan gerakan menjangkarkan tangan penarik pada bagian dagu. Pada waktu anchoring, pernafasan harus dikontrol dengan baik dan konsentrasi tetap. Setelah anchoring, tekanan ke depan dari tarikan ke belakang terus kontinyu jangan sampai kendur/rileks (Lee dkk, 2000). Posisi anchoring ada 2 yaitu: penjangkaran yang tinggi dan penjangkaran yang rendah. Penjangkaran tinggi, dengan ujung jari telunjuk di sudut mulut sehingga ujung jari/ ujung tangan bertumpu sepanjang bagian bawah tulang pipi. Penempatan jari depan di sudut mulut membantu mengatur anak panah di bawah pandangan mata. Penjangkaran rendah, jari depan bertumpu langsung di bawah tulang rahang sehingga tali berada di garis tengah wajah. Tali menyentuh ujung hidung dan di tengah-tengah dagu. Pemanah banyak mengerutkan bibir dan mencium tali. Pemanah pemula biasanya menggunakan cara penjangkaran yang tinggi.   
6.  Menahan sikap memanah (holding).
Pemanah menahan sikap memanah beberapa saat sebelum anak panah dilepaskan (Achmad Damiri, 1990: 23). Pada posisi holding, untuk tekanan ke depan dan tarikan kebelakang tetap kontinyu. Pemanah dalam posisi holding,  jangan dibantu badan untuk menahan beban tarikan busur, tetapi yang dilakukan adalah otot-otot lengan penahan busur dan lengan penarik tali harus berkontraksi, agar sikap memanah tidak berubah/tetap merupakan satu garis lurus.             

7.  Membidik (aiming).
Suatu gerakan mengarahkan visir pada titik sasaran dan pemanah dalam memegang grip serileks mungkin. Bagi seorang pemanah pemula tehnik membidik sering berubah-ubah, hal ini disebabkan karena waktu membidik kadang terlalu cepat dan kadang terlalu lama, sehingga perlu latihan yang banyak agar bisa ajeg. Menurut hasil pengamatan di kejuaraan Nasional, pemanah dalam membidik rata-rata memerlukan waktu 4 detik. Penyetingan alat pembidik (visir) perlu disesuaikan tidak hanya pada jarak, tetapi pada saat cuaca dingin, panas, dan angin, agar memperoleh target sesuai yang diinginkan.
8.  Melepaskan anak panah (release).
Suatu gerakan melepaskan tali busur dengan cara tangan penarik tali bergerak ke belakang menelusuri dagu dan leher pemanah (Achmad Damiri, 1990: 26). Pada waktu release tekanan pada lengan kiri dan kanan jangan sampai bertambah pada salah satu bagian. Selain itu, jari-jari penarik tali juga harus rileks, agar mendapatkan release yang halus. Pemanah yang release nya halus, maka setiap arah panah dan speed (kecepatannya) sama, sehingga terbangnya anak panah menjadi mulus.
9.  Gerak lanjut (follow through).
Pemanah selama beberapa detik melakukan gerak lanjut dengan tetap memberikan tekanan yang sama seperti release. Pandangan mata pemanah juga harus tetap konsentrasi kesasaran tidak beralih ke terbangnya anak panah. Busur diusahakan tetap diam sebelum anak panah menancap di target. Tujuan dari gerak lanjut adalah untuk memudahkan pengontrolan gerak memanah yang dilakukan.


IV.              PENUTUP
Inilah olah raga panah yang sedang kami gembar gemborkan di tengah masyarakat. Bukan bermaksud apa-apa, namun memang selain olah raga ini di sunnahkan oleh umat Islam, namun juga olah raga ini jarang sekali dijamah atau dilakukan di tengah masyarakat umum. Hanya orang-orang tertentu saja yang memang hobi dengan olah raga memanah. Oleh karena itu untuk memunculkan kembali olah raga memanah agar populer di masyarakat umum, maka kami dari Tegal Archery menawarkan kerja sama pelatihan memanah kepada pihak terkait, sekolah, instansi, lembaga, perguruan tinggi, komunitas, dan organisasi lainnya.
Tidak menutup kemungkinan juga dengan ramainya olah raga memanah, kami akan melaksanakan event-event kejuaran memanah tingkat kabupaten Tegal atau bahkan tingkat karisidenan Pekalongan. Demikian proposal ini kami sampaikan, atas perhatiannya dan kerjasamanya kami mengucapkan terima kasih. Wassalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ttd Ketua Tegal Archery,     April 2016






PAKET PELATIHAN MEMANAH

Paket pelatihan memanah yang kami sediakan sebagai berikut :
A.    Paket Bulanan (Harga Rp. 300.000,- / bulan)
-          Basic Training atau Pelatihan dasar memanah
-          Latihan dilakukan 1x dalam seminggu (hari menyesuaikan jadwal)
-          Peralatan dari kami atau dari lembaga terkait
-          Peserta bisa rombongan maksimal 50 orang
-          Latihan dilakukan dalam wakti 3 jam
B.     Paket Setahun (Harga Rp. 2.500.000,- / tahun)
-          Basic Training atau Pelatihan dasar memanah
-          Latihan dilakukan 1x dalam seminggu (hari menyesuaikan jadwal)
-          Peralatan dari kami atau dari lembaga terkait
-          Peserta bisa rombongan maksimal 50 orang
-          Latihan dilakukan dalam wakti 3 jam
C.    Paket Atlet (Harga Rp. 5.000.000,- /Orang)
-          Basic Training atau Pelatihan dasar memanah (sertifikasi)
-          Advance Training atau Pelatihan tingkat lanjut (sertifikasi)
-          Latihan dilakukan 3x dalam seminggu (hari menyesuaikan jadwal)
-          Peralatan sudah masuk dalam harga
-          Peserta terbatas
-          Latihan dilakukan dalam wakti 3 jam dan sewaktu-waktu full day
-          Dipersiapkan untuk mengikuti ajang lomba, event-event panahan dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar